Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan
yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan
sebagainya. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang
Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sendiri sebenarnya
keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif.
Padahal, semboyan orang Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti
seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal
menyerah atau pantang mundur.
ASAL MULA
Pada tahun (1977-1978) saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang
merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras
mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan
dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan
“Muller-Schwaner”. Suku Dayak merupakan penduduk Kalimantan yang sejati.
Namun setelah orang-orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung Malaka
datang, mereka makin lama makin mundur ke dalam.
Belum lagi kedatangan orang-orang Bugis, Makasar, dan Jawa pada masa
kejayaan Kerajaan Majapahit. Suku Dayak hidup terpencar-pencar di
seluruh wilayah Kalimantan dalam rentang waktu yang lama, mereka harus
menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami
pesisir pulau Kalimantan. Suku ini terdiri atas beberapa suku yang
masing-masing memiliki sifat dan perilaku berbeda.
Canda ria Barito Raya
Canda ria Barito Raya (CrBR) adalah Grup di Facebook yang Komunitasnya adalah pendukung penuh terbentuknya Provinsi Barito Raya
Selasa, 02 April 2013
Selasa, 06 November 2012
KARET HASIL BUMI BARITO UTARA
Inilah karet hasil sadapan para petani di Kabupaten Barito Utara. Karet ini sengaja ditampung beberapa hari hingga terkumpul banyak untuk kemudian dikirim ke Banjarmasin melalui jalan sungai Barito.
Para petani karet mengaku mendapat penghasilan yang lumayan dari hasil kebun karet mereka. Namun harga karet di pasaran kadang tidak stabil bahkan tidak jarang anjlok hingga 50% dari harga normal, dan apabila harga karet anjlok seperti itu tidak jarang para petani menjual kembali barang-barang mereka yang sudah terlanjur dibeli dengan cara kredit seperti Sepeda Motor karena merasa tidakmampu membayar angsuran.
Rabu, 26 September 2012
MAN Muara Teweh
Inilah Gedung Madrasah Aliyan Negeri Muara Teweh yang terletah di Jl. Rajawali. Seperti SLTA lainnya yang ada di kota Muara Teweh, Sekolah ini juga tidak ketinggalan dalam hal mencetak SDM yang berkualitas dan telah berkiprah dalam memajukan Barito Utara pada khususnya.
Jumat, 31 Agustus 2012
Senin, 27 Agustus 2012
Masjid Raya Shiratal Mustaqim
Masjid Raya Shiratal Mustaqim merupakan Masjid terbesar dan menjadi kebanggaan masyarakat kota Muara Teweh. Di Masjid ini kegiatan Ibadah sholat Umat Islam dilaksanakan seperti juga di Masjid-Masjid lain. Untuk sholat Jum'at jama'ah Masjid ini selalu tumpah sampai keluar apa lagi kalau sholat Ied Jama'ahnya malah sampai ke jalan raya
Minggu, 26 Agustus 2012
Tiara Batara
Arena terbuka TIARA BATARA berdampingan dengan Gedung DPRD Barito Utara tampak indah dilihat dari udara. Sepertinya kota Muara Teweh sangat layak jika satu saat nanti menjadi Ibu kota Provinsi
Sabtu, 25 Agustus 2012
SMAN 1 Muara Teweh
Inilah Gedung SMAN-1 Muara Teweh sekarang, cukup megah untuk ukuran kota sebesar Muara Teweh. Sekolah inilah yang menjadi andalan mencetak siswa siswi yang berkualitas untuk melanjutkan pendidikannya sampai ke Perguruan Tinggi sehingga kita memiliki SDM yang mandiri untuk membangun Daerah sendiri.
Upaya kita untuk menciptakan SDM yang berkualitas yang nantinya diharapkan ikut berkiprah dalam pembangunan tidak akan maksimal jika penyakit klasik KKN masih ada dan tidak segera di berantas. KKN adalah penyebab utama tersingkirnya orang orang berkualitas. Mudah mudahan kita semua menyadarinya.
Langganan:
Postingan (Atom)